Microsoft mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 karyawan. Ini merupakan gelombang PHK terbaru perusahaan teknologi raksasa tersebut tahun ini.
Beberapa divisi akan terdampak, meski Microsoft tidak merinci secara spesifik. Namun, laporan menyebutkan bahwa unit permainan Xbox akan terkena imbasnya.
Microsoft berencana berinvestasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI), termasuk menggelontorkan $80 miliar (Rp1.200 triliun) untuk membangun pusat data guna melatih model AI.
"Kami terus melakukan perubahan organisasi yang diperlukan agar perusahaan tetap kompetitif di pasar yang dinamis," ujar juru bicara Microsoft kepada BBC.
PHK ini akan memengaruhi sekitar 4% dari total 228.000 karyawan Microsoft di seluruh dunia.
Dampak pada Industri Game
Beberapa proyek game ikut terdampak:
Pembuatan ulang game Perfect Dark dan Everwild dibatalkan.
The Initiative, studio pengembang Perfect Dark, akan ditutup.
Studio lain milik Microsoft, seperti Turn 10 (pembuat Forza Motorsport) dan ZeniMax Online Studios (Elder Scrolls Online), juga mengalami pemangkasan tim.
Matt Firor, direktur ZeniMax Online Studios, mengumumkan pengunduran dirinya setelah 18 tahun bekerja.
Romero Games di Irlandia juga mem-PHK staf setelah pendanaan game mereka dihentikan.
Fokus pada AI
Microsoft, seperti perusahaan teknologi besar lainnya, kini berfokus pada pengembangan AI. Mereka telah:
Membangun pusat data dan memproduksi chip khusus AI.
Merekrut Mustafa Suleyman, pelopor AI asal Inggris, untuk memimpin divisi AI baru.
Berinvestasi besar di OpenAI (pembuat ChatGPT), meski hubungan kedua perusahaan dikabarkan tegang belakangan ini.
Persaingan Merekrut Talenta AI
Sementara karyawan biasa di-PHK, perusahaan teknologi AS justru berlomba merekrut ahli AI:
Meta (pemilik Facebook & Instagram) memburu talenta AI dari pesaing untuk membangun lab "superintelligence".
CEO Meta, Mark Zuckerberg, dikabarkan terlibat langsung dalam proses rekrutmen.
Sam Altman (CEO OpenAI) mengungkapkan bahwa beberapa stafnya ditawari bonus $100 juta (Rp1,5 triliun) oleh Meta.
CEO Amazon, Andy Jassy, juga menyatakan bahwa AI akan menggantikan sebagian pekerja di perusahaannya.
Ini adalah gelombang PHK keempat Microsoft di tahun 2025, setelah sebelumnya memangkas 6.000 posisi pada Mei lalu. Sebagian besar PHK terjadi di kota Redmond dan Bellevue, pusat operasional Microsoft di AS.
0 Komentar